Mengajar Paud Anak Langit : Hari ke -4
Pengajaran Hari ke-4
Kelas :LE24
Kelompok : 1
Pada tanggal 29 Maret 2017 , seperti biasa kami dating pada pukul 13.00 WIB untuk memulai pengajaran ke-3 di PAUD Anak Langit. Sebelum masuk ke ruang kelas, tentunya kami menyapa dan meminta izin terlebih dahulu ke Bapak Miing. Setelah diperbolehkan, kami langsung masuk menuju ke ruang kelas. Tetapi, siswa/i belum tiba dikarenakan supir yang biasa menjemput siswa/i dengan odong-odong sedikit terlambat. Sambil menunggu, kami berkenalan dan mengobrol dengan beberapa mahasiswa dari Universitas Guna Darma yang biasa mengajar di PAUD Anak Langit.
Kelas :LE24
Kelompok : 1
Anggota yang Hadir :
- Chelsy Harvel I. / 2001625585
- Emil Andreas / 2001581570
- Glady Miranda I./ 2001624576
- Kemala Tri E./ 2001614493
- Michael Braya / 2001589264
- Steven Yeremia I./ 2001566992
Anggota yang Tidak Hadir : -
Pada tanggal 29 Maret 2017 , seperti biasa kami dating pada pukul 13.00 WIB untuk memulai pengajaran ke-3 di PAUD Anak Langit. Sebelum masuk ke ruang kelas, tentunya kami menyapa dan meminta izin terlebih dahulu ke Bapak Miing. Setelah diperbolehkan, kami langsung masuk menuju ke ruang kelas. Tetapi, siswa/i belum tiba dikarenakan supir yang biasa menjemput siswa/i dengan odong-odong sedikit terlambat. Sambil menunggu, kami berkenalan dan mengobrol dengan beberapa mahasiswa dari Universitas Guna Darma yang biasa mengajar di PAUD Anak Langit.
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara siswa/i dari luar jendela yang menandakan mereka telah sampai. Walaupun hanya 10 orang anak yang datang namun mereka tetap sangat antusias untuk memulai kegiatan hari ini. Seperti biasa, mereka berdoa sebelum memulai pelajaran. Satu orang anak bernama Syifa dipilih untuk memimpin doa bersama. Setelah berdoa, mereka langsung duduk di tempat masing – masing dan menyiapkan alat tulis. Kami melanjutkan belajar berhitung dan memberikan tes kepada mereka untuk mengingat materi yang diajarkan minggu lalu. Mereka semakin mahir dalam melafalkan angka-angka dan menghitung dengan jari.
Setelah jam istirahat selesai, mereka langsung kembali ke ruang kelas. Setelah siswa/i berhasil membuat gantungan kunci berbentuk bunga pada pekan lalu, kali ini kami ingin mengajarkan soft skill untuk membuat gantungan berbentuk panda dari clay. Saya (Chelsy) dan Kemala menjelaskan kepada siswa/i tentang bagaimana bentuk panda yang akan dibuat serta memberitahukan bahan-bahan yang akan digunakan. Siswa/i sangat bersemangat hingga mereka berteriak dengan suara yang kencang agar dibagikan clay secepatnya. Setelah berhasil menenangkan mereka, kemudian kami membagi mereka menjadi 3 kelompok yang dipimpin oleh Steven, Glady, dan Emil. Di kelompok Steven , ada Rokman, Zidan, dan Adit. Emil menemani Ainun dan adiknya, Daffa. Glady mendampingi Zahra, Cendri, Kayla. Saya (Chelsy) dan Kemala bergantian memimpin di depan sambil mengajarkan Diky dan Shifa.
Pertama-tama, kami membagikan gambar panda sebagai referensi bagi mereka untuk mengilustrasikan panda. Kemudian, kami membagikan clay berwarna putih dan membuat bentuk bulat untuk bagian kepala dan badan panda. Beberapa anak sangat cepat melakukannya dan kami langsung menuju ke langkah berikutnya untuk membuat bagian telinga. Clay hitam pun dibagikan, tetapi mereka tidak terlalu bisa mengikuti karena bentuk telinganya agak sulit dan membutuhkan gunting serta lem. Sehingga, kebanyakan dari kami membantu mereka membuatnya agar tidak berbahaya menggunakan gunting dan lem. Setelah itu, kami menggunakan clay hitam lagi untuk membuat bagian tangan dan kaki panda. Kali ini, mereka sudah sedikit paham dan semakin pandai dalam membentuk bagian tangan dan kaki panda. Langkah yang terakhir yaitu dengan menancapkan gantungan pada bagian atas kepala panda.
Kemudian, Hasil karya mereka kami letakkan pada sebuah wadah yang diberi label nama masing-masing anak agar dapat dikeringkan. Hasil tersebut kami bawa pulang dan akan dibagikan pada pertemuan selanjutnya.
Hasil Gantungan Panda |
Banyak canda dan tawa yang kami lalui bersama karena tingkah laku mereka yang menggemaskan hingga waktu terasa cepat berlalu dan sudah waktunya pulang. Sebelum pulang, mereka berdoa bersama lagi dan berpamitan dengan menyalami anggota kelompok kami. Setelah odong-odong mengantar mereka pulang, kami juga berpamitan dengan Bapak Miing untuk kembali ke kampus.
Laporan Absensi :
Laporan Absensi :
Komentar
Posting Komentar